Searching...
Selamat Datang Di website Diaryreva | Diary Tentang Cinta | Terima Kasih Atas Kunjungan Anda....
Selasa, 25 Maret 2014

Cinta Dalam Sujud


http://diaryreva.blogspot.com/2014/03/cinta-dalam-sujud.html
Cerpen Cinta Islami - Cinta Dalam Sujud
Cahaya, gadis cantik yang menjadi primadona di desanya. Namanya sudah tersiar ke penjuru desa sampai kota. Bahwa tinggallah sesosok gadis cantik nan rupawan bersama wanita janda. Wajahnya bagaikan bidadari turun dari surga. Tak heran jika semua orang menyukainya.
Suatu ketika datanglah tiga orang menemui wanita janda yang sudah renta itu. Mereka menyampaikan maksud untuk mempersunting Cahaya.
Ketiga pemuda berasal dari desa yang berbeda. Bram, dia adalah seorang saudagar sukses dari desa sebelah, kabarnya ia juga membeli rumah di kota dan sebuah mobil mewah. Begitu bangganya ia atas apa yang ia miliki. Bagi Bram, hartanya seperti pasir yang tinggal di cangkul.
Kedua Ibnu, seorang pelaut ulung. Ia menceritakan pengalamannya yang telah menjelajahi samudra, dan mendarat di berbagai Negara. Ia juga berjanji, ia akan mengajak Cahaya untuk berlibur ke luar negeri menaiki kapal pesiar yang megah dan mewah.
Yang ke tiga Surya. Dari tadi dia hanya diam saja. Pakaiannya sangat berbeda dengan Bram dan Ibnu yang memakai jas. Surya memakai sarung baju koko dan peci.
“mungkin aku tak memiliki apa yang mereka miliki. Namun aku akan menjadi imam yang baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Percayalah, aku akan membawamu ke jalan yang terang. Harta itu bisa di cari jika pandai meniti buih selamat badan di seberang. Dan ingatlah harta bukan segalanya”, ujarnya. Ibnu dan Bram malah tertawa mendengar ucapan Surya. Namun Surya hanya diam, meskipun telah dilecehkan.
 Cerpen Cinta Islami - Cinta Dalam Sujud
Cahaya bingung untuk memilih. Ia kemudian memutuskan untuk membuat suatu persyaratan siapa yang benar-benar klik di hatinya.
“pulanglah, dan besok kembalilah bawakan aku sesuatu”, ujarnya.
Ibunya menyarankan agar Cahaya bertanya pada Tuhannya, siapakah yang terbaik dalam hidupnya. Setiap hari ia sholat agar di berikan petunjuk oleh yang kuasa.
Ketiga lelaki itu kemudian datang dan membawakan sesuatu untuk Cahaya. Dengan bangga Bram, membawa kunci mobil. Ibnu, kunci rumah yang baru dibelinya. Seangkan Surya hanya membawa sebungkus kantong plastik. Saat mereka memberikan pada Cahaya, ia benar-benar terkejut saat tau yang ada dalam kantong plastik itu ternyata mukena. Surya berkata ia ingin agar Cahaya tak pernah lupa akan Tuhannya.
Cahaya menyuruh mereka pulang lagi. Kali ini ia mempunyai trik yang sangat jitu. Ia pura-pura kecelakaan dan kakinya harus diamputasi. Bram dan Ibnu pergi dan tak muncul lagi. Sementara Surya tetap mendatangi rumahnya. Cahaya menanyakan kenapa Surya masih mau ke rumahnya dan meminangnya padahal ia sudah tidak sempurna lagi.
“aku takkan pernah menjilat air liurku sendiri”, ucap Surya. Dan tersadarlah Cahaya bahwa Suryalah yang sudah Tuhan takdirkan untuknya…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!