Searching...
Selamat Datang Di website Diaryreva | Diary Tentang Cinta | Terima Kasih Atas Kunjungan Anda....
Selasa, 25 Maret 2014

Kesetiaan Ku dan Doa Ku Untuk Mu


http://diaryreva.blogspot.com/2014/03/kesetiaan-ku-dan-doa-ku-untuk-mu.html
Cerpen Cinta Islami - Kesetiaan Ku Dan Doa ku Untuk MU
Matahari mulai menampakkan sinarnya yang merah merona dan perlahan menjadi warna emas. Seorang pemuda sedang menikmati suasana paginya dengan wajah lesu, dia menggenggam Al Quran sambil termenung, fikirannya selalu memikirkan Zahrah wanita yang ingin dia lamar. Tapi perbedaan derajat dari orangtua menghalanginya untuk memiliki Zahrah.
“apa yang engkau fikirkan Fadly?” tanya seorang Ustad yang mengisi pengajiannya pagi ini.
“ustad, ku berniat ingin melamar Zahrah tapi aku hanya lulusan SMA, dari segi derajat pun orangtua Zahrah adalah orang yang berada sedangkan aku? Aku tidak memiliki apapun.”
“apakah kau yakin ingin melamar Zahrah?”
“yakin ustad” jawab Fadly mantap
“kau memiliki hal yang jarang di miliki orang lain, kau memiliki iman. Dan ingat kau memiliki Allah, jika memang Zahrah adalah jodoh mu maka Allah akan memudahkan jalanmu. Pergilah ke rumah Zahrah hari ini dan beritahukan aku hasilnya besok, semoga Allah memudahkan urusanmu”
Fadly pun pergi ke rumah Zahrah dan menyatakan niatnya, namun hasilnya nihil, Fadly ditolak tanpa rasa hormat sedikitpun.
“kau itu orang miskin, tidak boleh menikahi orang kaya. Anakku kelak nanti makan apa? Kau juga baru lulus SMA sudah mau nikah? Menghasilkan uang sepersen pun kau tidak mampu”
Zahrah yang mendengar perkataan ayahnya hanya bisa menangis di balik pintu kamarnya dan berdoa agar Allah meembukakan pintu hatinya. Selama ini Ayahnya nyaris tidak pernah shalat selalu sibuk dengan urusan bisnisnya. Fadly hanya dapat beristighfar dan menahan air matanya untuk tidak jatuh di hadapan orangtua Zahrah.
Keesokan harinya Fadly menemui Ustad Fajar dan menceritakan kejadian kemarin, Ustad Fajar merasa iba terhadap Fadly.
“apakah kau tetap ingin melamar Zahrah setelah kejadian kemarin?”
“iya Ustad”
“jadi apa yang akan kau rencanakan?”
“merantau dan menjadi seseorang yang sukses”
“baiklah, tapi akankah Zahrah tetap menunggumu?” pertanyaan itu membuat Fadly termenung sejenak.
“insyaAllah”
10 tahun kemudian…
Suasana gaduh ketika tiba-tiba ayah Zahrah jatuh dari tangga, seisi rumah panik dan langsung melarikannya ke rumah sakit. Pasien tidak sadarkan diri hingga seminggu membuat tim medis dan keluarga bertanya-tanya, padahal dari hasil CT-scan tidak ada kerusakan bagian anggota tubuh.
“maaf bu, bukannya saya mau lancang. Mungkin saja ini akibat dari kesalahan masa lalu suami ibu” ucap seorang perawat. Ibu Zahrah pun mengingat ketika Fadly di hina oleh suaminya, dia ingin meminta maaf pada Fadly namun Fadly pergi entah kemana? Sekarang menyisakan penyesalan yang mendalam.
“suster, adakah dokter yang ahli dapat menolong suami saya?” tanyanya penuh harap.
“mungkin pemilik rumah sakit ini bisa membantu ibu. Saya hubungi dulu”
Dengan harap cemas menunggu jawaban dari sang perawat.
“ibu silahkan menunggu di ruangan, 5 menit lagi dokter akan datang”
Cklaaak.. Bunyi pintu ruangan menyadarkan ibu Zahrah dari lamunannya, nampak seseorang yang mengenakan jas putih bersih mendekati pasien. Matanya terbelak, seakan tidak percaya bahwa bapak ini adalah pasiesnnya.
“masyaAllah pak Mukhtar?”
Ibu Zahrah menatap wajah dokter dengan tatapan sayu, air matanya tak sanggup lagi ia bendung.
“nak Fadly?” Ibu Zahrah memeluk Fadly erat, dan memohon maaf atas kesalahan suaminya. Terlintas sejenak fikiran Fadly kepada Zahrah, namun bukan saat yang tepat untuk menanyakan hal ini.
Keesokan harinya pak Mukhtar telah sadar, ini sungguh keajaiban, dengan sangat menyesal pak Mukhtar bersujud di hadapan Fadly dengan tangis yang tiada hentinya.
Ketika kondisi telah membaik Fadly pun menanyakan keberadaan Zahrah, orangtua Zahrah nampak bingung untuk menjawab.
“nak Fadly, setelah shalat jum’at kami akan mengantarkan mu kepada Zahrah”
Fadly sangat bahagia, dan sebentar lagi keinginannya untuk meminang wanita dambaannya terwujud.
Sebuah mobil sedan berlaju dengan kecepatan sedang, Fadly nampak bahagia dan sebentar lagi akan meminang pujaan hatinya. Lantunan dzikir menggetarkan hatinya sepanjang perjalanan.
Sesampainya di rumah Zahrah, fadly disambut senyuman hangat dari orangtua Zahrah.
“silahkan duduk dulu nak Fadly, ibu siap-siap dulu?”
Fadly bertanya-tanya kemana Zahrah? Di rumah sakit pun dia tidak melihatnya.
“mari nak, kita berangkat naik mobil ayah saja”
“kemana?” tanya Fadly, namun tidak ada jawaban sama sekali. Mungkin ini kejutan, sangka Fadly.
Mobil itu berhenti di sebelah rumah tua yang nampak tidak terurus, ayah Zahrah menuntun Fadly melewati semak belukar, bau tanah basah masih dapat tercium tajam karena hujan kemarin. Langkah ayah Zahrah terhenti di bawah pohon kamboja dan memeluk Fadly erat.
“maafkan ayah, maaf, semua ini salah ayah memaksanya menikah dengan seorang pengusaha, saat suaminya tau Zahrah hamil dia pun menceraikannya karena dia tidak ingin memiliki anak. Zahrah jatuh di toilet dan terjadi perdarahan. Sesampainya di rumah sakit nyawanya tidak lagi tertolong. Maafkan saya nak.. Maafkan saya” ayah Zarah menagis terisak. Ku menatap pusara Zahrah, semangat ku hilang, jiwa ku serasa melayang.
Cerpen Cinta Islami - Kesetiaan Ku Dan Doa ku Untuk MU
“innalillahi wa innalillahi roji’un. Ya Allah, sungguh dia wanita sholehah dan Engkau maha mengetahui tentangnya. Haramkan baginya siksaMu, pertemukanlah kami di Jannah Mu kelak, ku ikhlas,ku ikhlas ya Allah.” bisiknya dalam hati, suaranya serak seakan tidak bisa mengucapkan apapun. Bibirnya bergetar mengucapkan dzikir, tak ada yang dapat ia lakukan untuk Zahrah, selain mendoakannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!