Searching...
Selamat Datang Di website Diaryreva | Diary Tentang Cinta | Terima Kasih Atas Kunjungan Anda....
Selasa, 25 Maret 2014

Cinta dan Rahasianya


http://diaryreva.blogspot.com/2014/03/cinta-dan-rahasianya.html
Cerpen Cinta Islami - Cinta Dan Rahasia Nya

“La Tahzan” mungkin kalimat itulah jawaban Tuhan atas semua pertanyaanku. Jawaban atas kesedihan yang selama ini selalu menyesakkan dadaku, jawaban atas kegalauan hatiku, jawaban atas kebimbangan hatiku, dan mungkin jawaban atas hubunganku dengan dia. Setiap kali aku bersedih, setiap kali aku membaca Al-Qur’an, setiap kali itu juga selalu ada kalimat “La Tahzan” di dalamnya. Entahlah, aku berharap semoga ini memang terbaik untukku.
Hubunganku dengan dia harus benar-benar berakhir saat itu juga, saat bulan ramadhan, saat semua orang penuh suka cita menjalani bulan penuh berkah itu, dan saat aku harus bersedih menjalani keputusan ini. Mungkin ini memang salahku, aku meninggalkannya tanpa sedikitpun penjelasan, hingga dia harus benar-benar pergi. Pergi bersama keputusan yang membuat kami berdua beradu dalam kegalauan yang teramat sangat. Mungkin juga ini adalah hukum karma untukku karena meninggalkannya tanpa memberinya alasan, dan kali ini gantian dia yang meninggalkanku. Meskipun niatku meninggalkannya adalah terbaik untuk kita berdua, aku nggak ingin di antara kami ada banyak belenggu-belenggu setan yang dapat menyesatkan kami, aku hanya ingin aku dan dia benar-benar jadi kekasih halal yang terlindungi, tanpa belenggu-belenggu setan. Tapi itulah, niat baik nggak selamanya berakhir baik, bahkan terkadang menyakiti kita. Huft, aku menyesal telah melakukannya. Tapi, selalu banyak “tapi” yang berputar di pikiranku. Aku hanya bisa pasrah, pasrah pada kenyataan ini.

Hingga saat ini aku tak pernah lagi berkomunikasi dengannya, memang dari awal kita selalu jarak jauh, bahkan saat masih ada hubungan pun kita juga jarak jauh. Jangankan telepon, SMS pun sudah lagi tak kami lakukan, bahkan aku pikir nomor ponselku mungkin sudah dia hapus. Entahlah. Dia benar-benar marah kepadaku. Saat terakhir kami bertemu, dia bilang kalau akan menikah dengan wanita lain, aku berharap itu adalah pilihan yang benar-benar berasal dari hatinya, dan pilihan yang terbaik untuknya. Aku berusaha untuk ikhlas menerima keputusannya. Dan aku, aku selalu mengingat kalimat “La Tahzan” itu, kalimat penyemangatku, kalimat penyejuk hatiku, dan kalimat yang selalu bisa menenangkan hatiku. Aku hanya berharap untuk bisa mendapatkan penggantimu, pengganti yang lebih baik darimu. Walaupun aku tak pernah mengutarakan alasanku meninggalkanmu, ya hanya ku simpan dalam hatiku, hanya aku dan Illahi lah yang tahu. Yakinlah, ini adalah terbaik untukku dan untuknya.

====================================================================

0 komentar:

Posting Komentar

 
Back to top!